Demam Hallyu Wave di Semarang
GELOMBANG Hallyu atau istilah asingnya Hallyu Wave tidak dapat dipungkiri telah melanda seluruh penjuru dunia, tak terkecuali di Ibukota Jawa Tengah, Semarang.
Ya, di kota tempat kelahiran saya ini demam Korea juga telah ‘menjangkiti’ anak-anak muda (hingga orang tua). Bahkan, saya sendiri yang merupakan Asli Semarang (sama seperti Bandeng Presto dan Lunpia) juga tertular virus ini. Kalau ditanya tepatnya sejak kapan, yaitu sejak saya mengenal Song Hye Kyo dan Won Bin di serial drama Korea ‘’Endless Love’’ sekitar tahun 2002.
Walaupun sempat vakum seperti boys/girlsband atau artis Korea yang sedang tidak menjalani syuting atau konser, tapi naluri kecintaan saya terhadap Hallyu memanggil kembali, dan saya akhirnya Comeback…!!! (eksis kembali). *sambildadahdadahsamaparafans* kemudiandilemparbotolaqua*
Membicarakan tentang minat dan kegemaran terhadap budaya lain, jangan sekali-kali menyinggung atau mengkaitkan dengan nasionalisme kepada tanah air kita sendiri (hukumnya Haram, menurut saya). Sebab, soal nasionalisme hanya hati kita yang tahu, tidak perlu dipamerkan atau digembor-gemborkan.
Kembali pada Hallyu Wave dan demam Korea, ternyata di Kota Semarang ini banyak sekali anak muda yang menggandrunginya. Buktinya, adalah acara ‘’Hanguk Festival 2015’’ yang diselenggarakan komunitas “Sahabat Korea Drama Lovers Semarang” di Aula Wisma Bakti Sekolah YPAC Semarang, Minggu (15/3). Ratusan anak muda tumplekblek di lokasi tersebut untuk sekadar menyaksikan lomba dance cover, singing cover, dan bertemu sesama fans yang tergabung dalam komunitas yang disebut fandom K-Pop.
Pada kesempatan tersebut kira-kira ada enam fandom yang terlibat dalam acara itu, antara lain EXO L (fandom EXO), Pink Panda (fandom A Pink), Inner Circle (fandom Winner), Starlight (fandom VIXX), I GOT7 (fandom GOT7), dan Army (fandom BTS).
Lalu suasana Korea semakin kental dan terasa dengan sejumlah stan yang menjajakan pernak-pernik atau aksesoris K-Pop hingga jajanan kaki lima ala Negeri Kimchi tersebut. Sebut saja jajanan ala Korea seperti, Kimbab, Jjajangmyun, Kimchi, Bulgogi, Tteobboki dapat dinikmati di stan “Kimchi Korean Food”. Begitupun pernak-pernik, mulai gantungan kunci hingga t-shirt ada di stan “Noona Shop”.
Dan, apalah arti festival budaya Korea yang melibatkan k-popers serta k-drama lovers tanpa jeritan histeris mereka. Apalagi, saat musik menghentak dan video klip boysband kesayangan mereka diputar.
Pastinya acara yang berlangsung dari pagi hingga sore hari itu sangat mengobati hasrat para pecinta budaya Korea yang ada di Semarang. Bahkan untuk bisa mengikuti acara tersebut, mereka rela merogoh kocek Rp 35.000 agar dapat masuk ke venue.
Nah, bagi saya sendiri kegiatan ini cukup positif. Sebab, sangat memfasilitasi mereka yang memang nge-fans dan menyukai Hallyu. Bahkan salah satu pengunjung yang hadir berharap agar kegiatan ini sering-sering diselenggarakan, dan kalau bisa mendatangkan artis Korea.
Semoga mimpi dan obsesi kalian pada budaya Korea ini bisa tercapai yaaa…termasuk mimpi saya yang ingin mengunjungi negeri impian itu. ^^
Acara ini juga terpublikasi di Harian Suara Merdeka halaman 32, Senin (16/3). Dan bisa dibaca di link Budaya Korea Memikat Generasi Muda
0 comments