‘’Tanah Suci’’ Para Penyelam

Pulau Koh Raja Ampat

RAJA Ampat memang sudah begitu indah adanya. Tidak hanya pemandangan alamnya yang memanjakan mata, tetapi dasar lautnya pun menyimpan sejuta pesona bagi para penyelam dan membuat penasaran yang belum pernah melihatnya. Sehingga layak jika masyarakat menyebut bahwa dunia bawah laut Raja Ampat merupakan ‘’tanah suci’’ bagi para penyelam.

Wisatawan asing berkunjung di Raja Ampat
Letak Raja Ampat berada di pertemuan Laut Pasifik dan Hindia. Hal itu membuat surga tersembunyi ini sebagai tempat yang paling banyak memiliki biodiversitas tertinggi di dunia.  Bahkan, Raja Ampat merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk menyelam di seluruh dunia. Sehingga tidak heran jika salah satu kepulauan milik Indonesia ini juga diakui sebagai nomor wahid untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini.

Tim ahli dari Conservation International, The Nature Conservancy, dan Lembaga Oseanografi Nasional (LON) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencatat, wilayah pulau-pulau di Raja Ampat yang begitu luas hingga mencakup 4,6 juta hektar tanah dan laut itu merupakan rumah bagi 75% spesies laut di dunia. Sebut saja 540 jenis karang, 1.511 spesies ikan, 700 jenis moluska, lima spesies penyu laut langka, 57 spesies udang mantis, 13 spesies mamalia laut, dan 27 spesies ikan dapat ditemui di perairan wilayah ini. Otomatis dengan kekayaan biota tersebut sangat pantas jika Raja Ampat dinobatkan sebagai perpustakaan hidup dari koleksi terumbu karang dan biota laut paling beragam di dunia.
Bintang Laut, salah satu biota laut yang mudah dijumpai di perairan Raja Ampat

Seperti penuturan pemandu wisata dari Mega Raja Ampat Tour and Travel, Handerson Chandra (37) yang mendampingi rombongan Appreciation Trip Garuda Indonesia Cabang Semarang. Menurut lelaki kelahiran Biak itu, penyelam yang belum pergi ke Raja Ampat maka sama saja dia  belum ‘’naik haji’’. Sebab, laut di kepulauan tersebut memang memiliki keindahan yang belum tertandingi oleh tempat manapun di Indonesia.

‘’Istilahnya jika dianalogikan dalam jenjang pendidikan, Raja Ampat itu jenjang perguruan tinggi bagi para penyelam. Sedangkan, jenjang SMA di Wakatobi dan Derawan, lalu SMP di Bunaken. Kemudian, jenjang SD di Bali dan TK di Pulau Seribu,’’ tuturnya yang juga pemilik jasa perjalanan di Raja Ampat tersebut.

Handerson mengungkapkan, saat menyelam di kedalaman 15 meter kita sudah bisa langsung melihat karang-karang yang cantik. Lalu, lebih dari 15 meter kita akan menjumpai berbagai jenis ikan dan biota laut yang tidak hanya unik tetapi juga langka.
Snorkeling di Gurara Dive and Resort
Kendati demikian, tidak semua tempat di Raja Ampat bisa untuk menyelam atau berenang. Lokasi yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas tersebut antara lain, di sekitar Waisai dan Pulau Arborek, yang masing-masing titik selamnya punya keunikan tersendiri. Pulau Arborek misalnya, penyelam akan dapat melihat terumbu karang begitu jelas di kedalaman 3-4 meter di bawah permukaan air laut di dekat pesisir pantai.

Kemudian ada beberapa point atau spot yang pas untuk melakukan aktivitas tersebut. Seperti di Manta Point, Bluemagic Point, Five Rocks Point, Cape Kri Point, Chicken Reef Point, Sardines Reef, Mioskun Point, Gurara Point, Handerson Point, dan masih banyak lagi. Setiap spot tersebut memiliki ciri khas tetapi sama-sama memiliki keistimewaan yakni, dihuni oleh ikan-ikan besar dan karang yang bagus.
Arborek Point
Satu hal yang penting, untuk melakukan aktivitas menyelam seseorang harus memiliki lisensi atau sertifikat. Akan tetapi, bagi yang belum mengantongi syarat tersebut jangan berkecil hati. Untuk mendapatkan foto di bawah air yang keren bisa dengan snorkeling. Ada spot-spot di perairan yang tidak begitu dalam, namun wisatawan sudah bisa melihat karang yang indah dan ikan yang cantik.
Pulau Friwen, salah satu spot diving yang kadang bisa dijumpai ikan lumba-lumba disini
 Lebih lanjut menurut Handerson yang juga diver guide itu, pesona bawah laut dari Raja Ampat mampu menarik para penyelam dan wisatawan dari seluruh dunia. Hingga sekarang, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat sudah mencapai 55.000. Wisatawan asing mendominasi dari total kunjungan wisatawan ke pulau ini.

Snorkeling di Pulau Friwen
‘’Jika dipersentase 60% wisatawan dari Eropa, 30% dari Jepang dan Tiongkok, dan 10% adalah wisatawan domestik. Pangeran Albert dari Monaco pun sudah pernah singgah ke Raja Ampat selama dua minggu untuk berwisata dan menyelam,’’ tuturnya.
Sunrise di Waiwo Dive and Resort
Maka dari itu, keindahan dunia bawah laut Raja Ampat tidak perlu diragukan lagi. Sebab lokasi tersebut merupakan sebuah aset besar bagi sukses pelestarian terumbu karang dan populasi ikan laut dunia. Kepulauan Raja Ampat memiliki peran penting bagi kelestarian alam dunia, oleh karena itu banyak sekali lembaga konservasi dunia yang mengarahkan fokus mereka pada tempat ini.

Diketahui, Pemerintah Indonesia pun sudah mengeluarkan banyak pelarangan salah satunya, pelarangan menangkap ikan-ikan langka di perairan Raja Ampat. Selain itu, berbagai upaya konservasi terumbu karang pun sudah dilakukan di beberapa tempat seperti Pulau Misool atau Waigeo. Semua ini merupakan upaya demi terciptanya kelestarian alam dunia yang dimulai dari surga bawah laut Raja Ampat. 

*Tulisan ini menjadi Juara Harapan III dalam lomba penulisan jurnalistik ''Anugerah Pesona Bahari 2015'' yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata RI. 

Tulisan dimuat juga di harian Suara Merdeka, Minggu (28/06/2015) dan media online suaramerdeka.com http://berita.suaramerdeka.com/tanah-suci-para-penyelam/

0 comments