Museum Macan, Seni yang Mengubah Pandangan Pada Museum

Welcome to Museum Macan
MUSEUM dalam persepsi saya adalah tempat dengan bangunan kuno dan menyimpan benda-benda lawas nan menyeramkan seperti kenangan mantan. Persepsi itu terus melekat di benak saya dari dulu hingga terakhir beberapa bulan lalu saat mengunjungi museum yang ternyata disana ada kuburan pendiri bangunan tersebut. (((HOROR)))

Namun, beberapa waktu lalu ketika sejumlah public figure dan influencer mengunggah foto-foto di Museum Macan yang berlokasi di Wisma AKR Jl Panjang Kebon Jeruk Jakarta Barat, saya jadi penasaran ingin berkunjung kesana. Alasan utamanya yaitu di Museum Macan juga tengah memamerkan karya seniman Jepang, Yayoi Kusama yang belum lama ini juga menggelar exhibition di National Gallery Singapore.

Sedikit tentang Yayoi Kusama, dia adalah seniman kontemporer kelahiran Jepang yang kini berusia 86 tahun dan memiliki ciri khas polkadot pada karya-karyanya. Bagi saya yang suka dengan sesuatu hal yang unik dan berwarna-warni itu menjadi menarik untuk dinikmati dan disaksikan secara langsung. Apalagi, ''Infinity Mirror Room'' yang menjadi karya khas Yayoi dibawa serta untuk dipamerkan di Museum Macan.


Ruang utama masuk museum


Akhirnya, sebuah kesempatan membawa saya ke Museum Macam. Untuk masuk ke museum seni modern dan kontemporer itu kita harus mengeluarkan biaya Rp 50.000 (dewasa). Tiket masuk tersebut dapat dibeli melalui online ataupun datang langsung kesana. Museum ini berada di sebuah lantai di gedung Wisma AKR yang merupakan bangunan baru di kawasan tersebut. 



Ticketing Museum Macan

Benar, ternyata ketika masuk ke ruangan museum dengan area seluas 4.000 meter persegi itu saya langsung jatuh hati. Ruangan dengan atap tinggi itu menghilangkan suasana singup dan gelap yang umumnya ada di museum-museum yang pernah saya kunjungi. Area depan kita dapat langsung melihat sejumlah karya di antaranya Beetle Sphere (20130) karya Ichwan Noor, Tulip With All My Love (2010) karya Yayoi Kusama, dan Hope (2009) karya Robert Indiana.


Tulip With All My Heart
Beetle Sphere

HOPE
Tak jauh dari karya-karya tersebut saya melihat antrian orang untuk masuk ke sebuah kotak dengan ukuran 3x4 meter. Ternyata kotak tersebut adalah Infinity Mirrored Room karya Yayoi Kusama yang membuat saya penasaran untuk berada disana. Infinity Mirrored Room dengan judul ''Brilliance of The Souls (2014)'' menjadi salah satu karya primadona yang diburu pengunjung untuk merasakan pengalaman berada di dalam kotak tersebut.

Saat tiba giliran kita masuk, kita hanya diberi waktu 45 detik berada di dalam ruangan yang gelap dan tertutup itu. Oleh sukarelawan yang berjaga di depan pintu masuk ruangan, kita diminta berhati-hati dalam melangkah karena platform di dalam ruangan itu dikelilingi oleh air.


Infinity Mirrored Room ''Brilliance of The Soul''


Dalam ruangan remang ini terpasang bola-bola lampu yang warna dan intensitasnya selalu berubah. Cahaya lampu tersebut dipantulkan pada tiap sisi ruangan dan berulang tak terhingga sampai hilang dari pandangan.




45 detik didalam ruangan itu sangatlah cepat. Sehingga tidak cukup satu kali untuk masuk ke dalam ruangan kaca tak terbatas itu. Maka, jika belum puas bisa mengulang kembali dengan antri dan menunggu giliran masuk lagi.

Setelah singgah di Infinity Mirrored Room, saat berkeliling area museum. Saya masih takjub dengan ruangan museum yang sangat luas, nyaman, dan tidak bikin gerah. Selain itu, area dan setiap sudut Museum Macan sangat Instagramable sehingga dari sisi manapun kita bisa narsis. Karya demi karya, koleksi demi koleksi dapat saya nikmati baik itu dari Indonesia ataupun internasional seperti dari Jepang, Tiongkok, Eropa, Amerika, dan sebagainya. Kira-kira ada 800 karya seni disana.







Saya pun juga bisa bernostalgia disana karena banyak karya seniman Jepang lainnya seperti Takashi Murakami yang mengingatkan pada masa kecil baik itu dalam bentuk lukisan atau patung.





Selain itu, juga ada karya-karya berisi kritik sosial di antaranya milik Andy Warhol.











Dua jam berkunjung disana rasanya tidak cukup. Meskipun saya sadar waktu berkunjung saya sudah habis, tapi saya masih ingin berlama-lama disana menikmati satu demi satu koleksi dan karya di Museum Macan. Namun, apa daya karena selesainya waktu kunjung juga bersamaan dengan waktu tutup museum akhirnya saya undur diri dan berharap bisa berkunjung kesana lagi suatu hari nanti.

----------------------------------------

Information :

Museum Seni Modern dan Kontemporer di Nusantara/ The Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (Macan)
Alamat : AKR Tower Level MM Jalan Panjang No 5 Kebon Jeruk Jakarta Barat Indonesia
Jam Berkunjung : Selasa-Minggu 10.00-19.00 WIB
Tiket : Dewasa Rp 50.000, Pelajar/Mahasiswa Rp 40.000, Anak-anak Rp 30.000

0 comments