Namun, bagi wisatawan muslim mungkin masih menemui kendala saat hendak berkuliner, khususnya di Negeri Ginseng. Sebab, belum tentu tempat makan disana menyajikan menu-menu halal.
Padahal, potensi wisatawan dari Timur Tengah yang datang ke Korea Selatan pada periode Januari-November 2013 mencapai 18.508 orang. Jumlah tersebut meningkat pada periode yang sama di tahun 2014 yang mana mencapai 24.612 wisatawan. Belum lagi wisatawan muslim yang datang dari Malaysia dan Indonesia yang juga meningkat. Sehingga total ada 624.000 wisatawan pada tahun 2013 yang berkunjung ke Korea Selatan.
Nah, melihat kunjungan wisatawan muslim ke Korea Selatan semakin meningkat dari tahun ke tahun, Direktur Korea Tourism Organization, Byun Chu Seok berinisiatif menerbitkan buku panduan “Muslim-Friendly Restaurants in Korea”. Tujuan diterbitkannya buku tersebut adalah untuk memudahkan wisatawan muslim menemukan makanan halal selama di Korea Selatan.
sampul buku ”Muslim Friendly Restaurants in Korea”
Lalu apa isi dari buku panduan tersebut? Buku dengan tebal 82 halaman itu memperkenalkan sekitar 118 restoran di Korea Selatan. Restoran tersebut tidak hanya menjual makanan muslim, tetapi juga makanan Korea yang dapat dikonsumsi oleh wisatawan muslim. Restoran-restoran yang terdaftar dibagi ke dalam lima kategori, yaitu;
– Restoran Halal-Certified (4 restoran)
– Restoran Self-Certified (37 restoran)
– Restoran Muslim-Friendly (24 restoran)
– Restoran Muslim-Welcome (49 restoran)
– Restoran Pork-Free (4 restoran)
Restoran yang memiliki sertifikat halal adalah tempat makan yang memenuhi kriteria halal menurut Korea Muslim Federation (KMF). Lembaga yang sudah berdiri sejak tahun 1967 itu menjabarkan, kategori
Self-Certified adalah restoran yang menggunakan bahan-bahan halal tetapi tidak memiliki sertifikat halal resmi.
Muslim-friendly adalah restoran yang dikelola oleh muslim tetapi masih menjual alkohol.
Muslim-welcome adalah restoran yang menyajikan menu vegetarian dan menu bebas daging babi. Sementara itu, restoran yang masuk dalam kategori
Free-pork adalah restoran yang tidak menyajikan daging babi tetapi memiliki daging tidak halal lain.
Selain itu, buku yang juga tersedia dalam versi digital dan bisa di baca di alamat
http://english.visitkorea.or.kr/e_book/ecatalog.jsp?Dir=436&catimage&eclang=english ini juga mengelompokkan 36 menu makanan Korea yang terkenal ke dalam empat kategori. Kategorinya antara lain, sayuran saja, makanan berbahan seafood, makanan berbahan sayur dan seafood, dan makanan berbahan daging tetapi bukan babi. Hal ini bertujuan agar wisatawan muslim tetap dapat menikmati makanan di Korea. Dengan demikian, wisatawan muslim tidak akan mengalami kesulitan dalam menemukan makanan halal di Korea.
Nah, setelah dijelaskan kategori restoran dan kelompok makanan apa saja yang ada di tempat-tempat makan di Korea menurut buku “Muslim-Friendly Restaurants in Korea”, saya akan memberikan tiga contoh restoran yang dapat dijadikan referensi untuk dikunjungi saat ke Korea. Restoran ini direkomendasikan pada buku tersebut dan direferensikan oleh para wisatawan/artikel-artikel yang membahas tentang tempat makan halal di Korea. Apa saja yang dihidangkan dan dimana letak restoran tersebut? Simak ulasan berikut.
– Balwoo Gongyang
Dalam buku “Muslim-Friendly Restaurants in Korea” rumah makan dengan menu vegetarian ini termasuk kategori
Muslim-Welcome. Salah satu resto Korea yang terkenal ini menghidangkan makanan kuil berupa sayur-mayur. Rumah makan ini menganut prinsip Budha, otomatis tidak menyajikan daging, karena makanan itu dilarang. Selain itu, dalam proses memasak mereka juga menghindari bahan-bahan seperti, bawang putih, daun bawang, serta bawang-bawangan lainnya. Dan cara memasak makanan kuil ini pun sederhana, misalnya direbus atau ditumis dengan sedikit bumbu. Jadi, jangan harap ada makanan yang terlalu berminyak, sebab dipastikan semua makanan disini sehat. Adapun, contoh menu sehat ala kehidupan biksu di restoran Balwoo Gongyang yang menyediakan makanan kuil adalah nasi, sup, jamur, tofu, panekuk, dan kimchi.
Lokasi : 56, Ujeongguk-ro, Jongno-gu, Seoul. Untuk kesana bisa naik Subway Line 1, Jonggak. Exit 3-1, 350m, 6 menit jalan kaki.
– Taj Palace (Self Certified)
Taj Palace merupakan restoran India yang masuk dalam kategori
Self-Certified dan memang cukup populer di Negeri Ginseng. Rumah makan tersebut menawarkan menu dasar yang terdiri dari kari, naan (roti tawar dari Timur Tengah), dan thali (berbagai hidangan yang disajikan dalam mangkuk kecil di sebuah nampan). Ada juga menu vegetarian. Semua ayam dan domba disajikan secara halal dan semua rempah-rempah dibawa langsung dari India. Kehalalan restoran ini pun juga semakin terbukti, karena di sana tidak menyediakan minuman beralkohol. Dan sepertinya tidak perlu menyangsikan kelezatan makanan di Taj Palace, karena semua koki yang memasak disana pernah menjadi koki di berbagai hotel mewah di New Delhi. Untuk makan enak di resto yang buka setiap hari kerja pukul 11.00-22.30 atau 11.00-23.00 dan tutup pada akhir pekan, tahun baru, dan Chuseok itu tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Sebab makanan berkisar antara16.000-30.000 won Korea Selatan atau setara dengan Rp186.000-350.000.
Lokasi : 39, Usadan-ro,Yongsan-ro, Seoul. Untuk menuju kesana naik Subway Line 6, Itaewon. Exit 3, 200m, kemudian jalan kaki 3 menit.
– Myeongmul Dakgalbi
Nah, kalau kebetulan jalan-jalan ke Chuncheon Provinsi Gangwon, jangan lupa mencicipi makanan khas daerah tersebut dengan mampir ke rumah makan Myeongmul Dakgalbi. Menu yang direkomendasikan di restoran yang masuk kategori
Muslim-Welcome itu adalah Dakgalbi. Dalk yang berarti ayam dalam bahasa Korea itu di fillet kemudian dibumbui dan dibakar. Kemudian selain Dakgalbi, restoran yang sudah berusia 40 tahun itu juga menghidangkan Makguksu atau mie dari gandum yang disajikan dingin.
Lokasi: 3, Chunghon-gil 5beon-gil, Chuncheon-si, Gangwon-do. Untuk kesana melalui Gyoungchun Line, Namchuncheon. Exit 3, 150, kemudian jalan kaki sekitar 2 menit.
Waaah, sepertinya restoran-restoran ini juga bisa saya jadikan referensi dan masuk dalam bucket list kalau saya berkesempatan pergi ke Korea nanti, hehehe…Sebab, sebagai pecinta makanan tidak lengkap kiranya jalan-jalan tanpa makan-makan.Masitge deuseyooo (selamat menikmati)…