- Kepulauan Karimunjawa itu indah lho, ke sana yuk?
+ Nggak ah, kalau ke sana pasti biayanya mahal, belum lagi di sana nggak ada listrik, nggak ada sinyal, cari makan susah, terus kalau tiba-tiba nggak bisa pulang karena ombak tinggi gimana?
Pantai Tanjung Gelam |
GAMBARAN percakapan tersebut merupakan asumsi dan kekhawatiran masyarakat selama ini jika hendak pergi ke Pulau Karimunjawa yang berada di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Indonesia. Ketakutan terhadap akomodasi dan perjalanan ke pulau yang sebenarnya penuh pesona di Laut Jawa dan konon ditemukan Sunan Muria itu sudah terlebih dulu menjadi momok para wisatawan untuk berkunjung.
Namun, beberapa waktu lalu sebuah kesempatan membawa saya singgah di Kepulauan Karimunjawa. Dari awal perjalanan hingga kembali ke kota dimana saya tinggal, telah saya buktikan bahwa Taman Nasional Laut Karimunjawa pantas menjadi kebanggaan pariwisata Provinsi Jawa Tengah.
Ya, Kepulauan Karimunjawa merupakan salah satu wisata bahari di Indonesia yang tak kalah keren dengan Kepulauan Derawan di Kalimantan Timur, Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT), bahkan Raja Ampat di Papua Barat. Alamnya masih indah, pantainya penuh pesona, air lautnya jernih seperti kaca, matahari terbit (sunrise) dan matahari tenggelam (sunset) di sana juga tak kalah cantik. Belum lagi kearifan lokal dan keramahtamahan dari masyarakat yang telah mengakar di sana juga menjadi kelebihan tersendiri.
Kendati demikian, untuk mempertahankan keindahan dan pesona alam Karimunjawa sebagai objek wisata dibutuhkan sejumlah sektor yang mendukung. Upaya itu tentu saja agar wisatawan baik domestik maupun mancanegara tetap mau dan kembali berkunjung ke kepulauan dengan luas 12 km2 tersebut. Selain itu, keindahan alam yang ada saat ini juga tetap harus dirawat, supaya dapat diwariskan dan dinikmati oleh generasi mendatang.
Maka berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, pelaku wisata, dunia usaha dan industri dengan cara yang gayeng menjamu tamu Karimunjawa, sekaligus memajukan pariwisata Jawa Tengah.
Seperti yang kita ketahui, Kepulauan Karimunjawa memiliki kekayaan alam laut yang masih alami dan indah dengan banyak terumbu karang serta biota laut. Dari 27 gugus pulau yang ada disana terdapat lima pulau yang sudah dihuni sekitar 9.000 jiwa, antara lain di Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Nyamuk, dan Pulau Genting.
Sebagai destinasi wisata, kawasan ini bisa dibilang masih minim dengan fasilitas, seperti transportasi menuju pulau yang tidak bisa setiap saat, pasokan listrik yang hanya mengandalkan pembangkit listrik diesel (PLTD) dan hanya hidup 12 jam sehari, serta belum semua provider telepon selular menjangkau kesana.
Kendati demikian bagi pelaku wisata, Karimunjawa merupakan bagian dari kekayaan atau potensi Kabupaten Jepara yang harus dikembangkan dan dilindungi. Menjamu tamu yang berkunjung disana tidak cukup hanya sekadar menawarkan keindahan alam disana, tetapi penduduknya juga harus menjadi tuan rumah yang baik.
”Potensi Karimunjawa jelas di sektor wisata sebagaimana lokasi tersebut merupakan destinasi unggulan Kabupaten Jepara. Sehingga, tidak hanya fokus pada pengembangan infrastruktur, tetapi kualitas sumber daya manusia (SDM) atau masyarakat wisata juga perlu ditingkatkan,” kata Ketua Forum Pariwisata Pakudjembara (Pati-Kudus-Demak-Jepara-Rembang-Blora), Syamsul Arifin.
Atraksi Air di Pulau Menjangan Besar |
Menurut dia, pemberdayaan masyarakat wisata dapat dilakukan kepada penduduk Karimunjawa itu sendiri. Mereka perlu dibekali pemahaman tentang wisata demi keberlangsungan objek tersebut ke depan.
”Jika penduduk disana sudah paham tentang sadar wisata paling tidak mereka bisa mengedukasi wisatawan yang berkunjung. Misalnya, tentang bagaimana menjaga alam agar tidak rusak, menyelamatkan ekosistem biota laut dan terumbu karang supaya tidak punah, hingga membuat papan peringatan dan informasi di beberapa tempat sebagai himbauan kepada wisatawan,” katanya.
Menurut pemilik Trio Tour Travel Jepara ini, hal itu dapat dilakukan oleh pihaknya sebagai pelaku wisata bersama masyarakat dan Pemerintah. ”Yang penting perlu sinergi dengan beberapa komponen untuk membangun dan menjaga Karimunjawa supaya bisa dinikmati sepanjang masa,” tuturnya.
Tidak sekadar pula menawarkan akses dan atraksi, sebuah destinasi juga harus dapat memberikan aktivitas dan amenitas. Kedua hal tersebut bertujuan agar orang yang berkunjung di lokasi wisata bisa merasa aman, nyaman, dan senang.
Pulau Karimunjawa yang memiliki pantai berpasir putih itu posisinya berada di antara pulau-pulau besar di Indonesia dengan gelombang air laut yang tidak terlalu tinggi, sehingga kawasan ini sangat aman dan menarik untuk melakukan aktivitas.
Kepala Bidang Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah, Trenggono mengatakan, dengan adanya akses kapal laut dan pesawat saat ini pergi ke Karimunjawa tidak sulit lagi.
Senja di Pantai Ujung Gelam |
Ada Kapal Cepat Kartini dari Semarang, Kapal Cepat Express Bahari dan Siginjai dari Jepara, dan maskapai penerbangan Susi Air dari Semarang dan Surabaya. Berbagai atraksi dan aktivitas yang mengandalkan alam seperti, menyelam (diving), snorkeling, hingga memancing dapat dilakukan disana. Ada 18 titik menyelam antara lain, di Pulau Geleang, Pulau Sintok, Pulau Tengah, Pulau Menyawakan, Pulau Cemara Besar, Pulau Legan Moto, Pulau Tanjung Gelam, Pulau Katang, Pulau Kumbang, dan Pulau Menjangan Kecil.
Selain itu, lanjut dia, juga terdapat potensi wisata darat, yakni hiking atau tracking di Bukit Joko Tuo, berjalan kaki di kawasan hutan bakau, berkemah, wisata religi, dan wisata budaya.
“Aktivitas tersebut bisa menjadi sebuah pembelajaran, pengalaman, sekaligus penghargaan terhadap alam yang indah. Sehingga tugas kita selanjutnya, tidak perlu diperbaiki tetapi harus dijaga agar wisata alam yang ada sekarang tidak rusak,” katanya.
Ke depan, lanjut dia, untuk menambah atraksi dan aktivitas pengunjung dapat dikembangkan agrowisata seperti rumput laut. Supaya wisatawan tahu bagaimana membudidayakan rumput laut.
Sementara untuk amenitas atau fasilitas pendukung yang memenuhi kebutuhan wisatawan di Karimunjawa juga mulai menggeliat. Berdasarkan pengamatan saat berkunjung kesana, sudah ada penginapan mulai kelas homestay (rumah penduduk) hingga hotel dan resort. Semua itu ditawarkan dan dapat dipilih oleh tamu sesuai kemampuannya.
”Itu merupakan satu upaya agar wisatawan betah dan memperpanjang waktu tinggal di Karimunjawa. Selain itu, untuk menghidupkan aktivitas lainnya kami melakukan pengembangan SDM melalui kampanye sadar wisata kepada penduduk disana,” tuturnya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah secara berkesinambungan melalui kegiatan kampanye sadar wisata membina penduduk Karimunjawa untuk menjadi pemandu wisata. Mereka dilatih menjadi pemandu selam, pengelola desa wisata dan homestay, hingga melatih ibu-ibu untuk mengolah potensi makanan disana menjadi kuliner yang khas Karimunjawa.
”Dulu itu setiap tamu yang berkunjung ke Karimunjawa hanya disuguhi masakan dari ayam. Padahal potensi hasil laut di sana kan luar biasa dan pantas disajikan untuk tamu atau wisatawan yang datang. Maka kami pun mengundang chef dari hotel berbintang untuk mengajari ibu-ibu memasak dari hasil laut hingga menjadi kuliner yang lezat dan sekarang bisa dinikmati di Alun-alun Karimunjawa setiap malam tiba,” jelasnya.
Menurut Trenggono, dengan upaya itu diharapkan masyarakat disana menjadi tuan rumah yang baik, sehingga orang pulang dari Karimunjawa tidak jera dan memiliki kenangan yang indah. Selanjutnya secara kelembagaan pihaknya mendorong pelaku wisata disana untuk membentuk kelompok sadar wisata seperti, paguyuban perahu, kuliner, penginapan, dan sebagainya.
Adapun dari sisi amenitas, Karimunjawa telah mampu mengundang investor untuk menanamkan modal disana. Industri perhotelan mulai menggeliat di pulau tersebut dengan menawarkan kenyamanan dan pelayanan yang lebih baik kepada wisatawan. Salah satu penginapan yang baru saja dibuka yaitu Hotel Dseason Karimunjawa di Jl Danang Joyo No 9.
Dseason Hotel Karimunjawa |
CEO Dseason Group, Johannes Abdi Mulyo mengatakan, alasan pihaknya membuka penginapan di Karimunjawa karena banyak tantangan dan potensi yang dapat digarap. Sehingga, konsep yang ditawarkan tidak sekadar menyediakan penginapan nyaman tetapi juga layanan berwisata.
Kehadiran Dseason bukan untuk merebut pasar penginapan yang ada selama ini tetapi ingin turut meramaikan pasar yang ada. Penginapan berkelas bintang tiga tersebut membidik segmen keluarga dan perusahaan yang membutuhkan pelayanan eksklusif saat singgah di Karimunjawa. Adapun, kelebihan yang ditawarkan selama menginap di Dseason Karimunjawa adalah ketersediaan listrik selama 24 jam dan ketersediaan sambungan internet.
Sementara itu, demi kemajuan pariwisata khususnya destinasi alam bahari Kepulauan Karimunjawa dunia usaha di bidang energi juga segera mengupayakan ketersediaan pasokan listrik di pulau tersebut.
General Manager PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Semarang, Tarwaji mengatakan, pihaknya bersama PLN Distribusi Jawa Tengah akan segera menyediakan pasokan listrik di Karimunjawa.
”Kami sudah menyiapkan sarana prasarana, seperti melakukan relokasi pembangkit diesel dari Pontianak. Namun, karena proses tersebut butuh waktu sekitar enam bulan, maka sambil menunggu kami operasikan dulu pembangkit diesel milik Pemerintah Daerah agar listrik bisa tetap masuk,” katanya.
Selain itu, Indonesia Power juga mengirim tim yang akan melakukan pengerjaan proyek tersebut dengan target awal 2016 Kepulauan Karimunjawa teraliri listrik.
”Hanya saja dalam penyaluran listrik disana kami juga menyesuaikan beban listrik di masyarakat apakah sudah sesuai dengan kapasitas mesin, sebab hal ini kami hitung berdasarkan keekonomian. Kalau masyarakat disana sudah menambah beban listrik, serta ditunjang dengan pertumbuhan hotel dan resort maka kami optimis bisa mengalokasikan listrik sebesar 2-4 Megawatt di Karimunjawa,” jelasnya.
Dengan demikian, ke depan Kepulauan Karimunjawa tidak sekadar sebagai tujuan berwisata bagi wisatawan domestik dan mancanegara tetapi juga pantas menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Tengah.
Telah dimuat di media online suaramerdeka.com
http://berita.suaramerdeka. com/menjamu-tamu-karimunjawa/
*Tulisan ini mendapat penghargaan sebagai Juara I dalam Lomba Penulisan Jurnalistik Wisata Bahari dalam rangka Hari Pers 2016 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif-PWI Pusat
Telah dimuat di media online suaramerdeka.com
http://berita.suaramerdeka.
*Tulisan ini mendapat penghargaan sebagai Juara I dalam Lomba Penulisan Jurnalistik Wisata Bahari dalam rangka Hari Pers 2016 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif-PWI Pusat